Tuesday 2 October 2012

Love in Friday

             First-page



       Jumat, adalah hari yang pendek, itu kata kebanyakan orang, tapi memang berasa seperti itu. entah mengapa bisa berbeda, meskipun biasanya mendung tapi ketika hari jumat datang, menjadi cerah, terang benderang. sehingga banyak orang percaya, hari jumat adalah hari yang baik untuk melakukan apa saja, ya...sebut saja hari keberuntungan.
       Begitulah yang ku tulis dalam buku diariku di pagi hari jumat ini, aku mulai membuka jendela kamarku menghirup sejuknya udara pagi, terasa dingin dan segar. mulai ku sapa alam yang mulai tersenyum padaku, dengan senyuman kecil aku menyebutkan namaku jenny ananda, gadis berusia 18 tahun, baru saja masuk perguruan tinggi jurusan akuntansi. begitulah sedikit perkenalan dariku pada mentari yang mulai bersinar di ufuk timur sana.
       tak lama setelah aku merenung sejenak di balik balkoni kamarku, mamaku memanggil untuk sarapan pagi bersama. itulah rutinitas pagi wajib bagi keluargaku. menu yang bergizi telah disiapkan, uhmmmm.....aroma masakannya sungguh sedap.
" ini masakan siapa, ma?" tanyaku pada mama
" masakan  kak Arina" jawab mama sambil tersenyum ke arah kak Arina
" wah wah, yang udah bisa masak..." kata papa
" udah. cicipin dulu perdana ini pa." kata Arina sambil tersenyum
        mencium aroma yang begitu lezat, aku pun segera mengambil sepiring nasi beserta lauk2nya. walaupun agak sedikit asin, tapi makanan ini tetap saja ku lahap karena lapar. aku juga tak ingin menyakiti perasaan kakakku yang baru saja belajar memasak. papa dan mama juga tidak mengucapkan komentar apapun dan terlihat menikmati masakan kak Arina.
        setelah selesai makan, mandi siap2 pergi ke kampus. hari ini papa berangkat ke kantor agak siang, jadi tidak mengantarku ke kampus. terpaksa aku naik bus umum menuju kampusku, tidak terlalu jauh sebenarnya namun karena macet bisa sampai satu jam-an. 
        di dalam bus berjejal-jejalan penumpang aku pun terpaksa berdiri karena kursi duduknya telah penuh. sekitar 30menitan berdiri kakiku mulai nyeri agak kesemutan. Ufhhh,,,, rasanya ingin ku duduk lesehan di bawah kalau seandainya aku tidak akan ke kampus, sayang kotor sekali lantai bus ini. kemudian penumpang mulai berkurang akhirnya aku bisa duduk. tapi saat itu juga ada seorang ibu menggendong anaknya yang masih bayi berdiri disampingku. terbayang olehku, betapa repotnya menggendong bayi sambil berdiri membawa tas pula. akhirnya ku relakan kursiku untuknya. aku pun kembali berdiri, tak apalah sekali kali pikirku dalam hati. jalan mulai longgar, bus ini melaju mulai kencang, hufhh.... akhirnya jalan udah gak macet lagi, biar aku cepat sampai di kampus. tiba-tiba bus ini mengerem mendadak, ada orang tua renta menyebrang jalan. aku pun tersentak dan terpental ke belakang,"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......."jeritku. namun seseorang laki2 memegangiku dengan kuat sehingga aku tidak tejatuh.
"lain kali pegangan yang kuat, mbak" kata laki2 itu
"iya" kataku menunduk malu
        tak lama kemudian laki-laki itu turun tepat di sebuah fakultas yang sama dengan kampusku. sepanjang jalan menuju kelas aku ingin saja terus memandanginya, entah mengapa aku begitu tertarik untuk memandangi laki-laki  itu dan mengikuti di belakangnya. seorang ibu membawa keranjang belanja yang banyak, tiba-tiba dompetnya terjatuh. laki2 itu mengambil dan menyerahkannya pada sang ibu., ibu itu terlihat senang dan berterima kasih, beberapa saat mereka bercakap-cakap. kemudian laki2 itu membantu membawakan beberapa keranjang belanjanya. aku begitu terpesona, ya.. itu tak dapat aku pungkiri, itulah alasan mengapa aku mengikutinya, dia berbeda, he's so amazing, pretty boy....... :)









No comments:

Post a Comment