Monday 10 September 2012

Imajinasi Cinta 6

   Angin berhembus sejuk di pagi itu, burung-burung pun mulai berkicau di pepohonan cemara. matahari masih remang kekuningan di ufuk timur. Zavelia, masih merenung sendiri dikamarnya, ia enggan untuk makan, sarapan, mandi atau kegiatan apapun itu, apalagi pergi ke kampus. perasaan sesalnya setelah memutuskan Dika minggu kemarin masih terasa pedih dan sangat membekas. tak kan mungkin ia mendapatkan pria sebaik itu untuk kedua kalinya, angan-angannya masih terpikir untuk balikan lagi. tapi ia merasa canggung untuk mengungkapkannya. ia hanya bisa menahan perasaannya itu.
"seandainya, kau disini, jemput aku tiap pagi lagi, hufhhh...." bisik Zavel
ia mulai beranjak dari kamarnya untuk melanjutkan aktivitas hari ini.

Dika, Aldi, Peter sedang mempersiapkan berkas2 untuk mengadakan PENSI akhir pekan, para aktivis kampus ini terlihat sibuk mondar-mandir, sejak beberapa bulan terakhir. wajah mereka terlihat begitu letih, untuk persiapan dan latihan. namun semangat mereka tampak sangat membara. 
"di, semua sponsor udah fix?" tanya Dika kepada Aldi
"ya ya sipp, gue tinggal hubungin dari Telenexia."
"oke! Pete, gimana Sound, Ward, setting?udah fix?" tanya Dika pada Peter
"sipp bro, kelar semua. tinggal hubungin bagian SOSMAS." 
"oke, beres. oh ya gue cabut dulu. ada perlu bentar sama keluarga, bye"
"ok TT bro"
Dika bergegas pergi untuk menghadiri acara keluarganya yang tak lain perjodohannya dengan seorang gadis anak teman papanya, namun dia sendiri belum mengetahui hal itu. 
"Dika, baru putus sama zavel, tapi gak drop sama sekali,,,hmmmm" kata peter
"itu cuma keliatannya aja, dia sayang banget sama zavel, gak nyangka banget kalau mereka bakalan ending kaya gini."
"dring dring dring dring,,,,, tretetertettetetetertt.....(hape Peter berdering)
dikabarkan sebuah mobil tertabrak oleh sebuah truk tronton, korban dinyatakan masih hidup namun dalam keadaan kritis, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. berdasarkan KTP korban itu bernama Dika Febrian. Mendengar kabar itu, Peter dan aldi segera mencari rumah sakit tempat dika dirawat. namun setelah disana Dika telah tidak ada karena telah dibawa keluarganya ke luar negeri untuk perawatan intensif. menurut keterangan dokter dika mengalami gagar otak berat.

Dengan wajah sedih dan penuh kedukaan Peter dan aldi pulang ke kampus dan memberitahukan pada crew Pensi, bahwa ketua panitia sedang mengalami musibah. seraya gempar berita itu ke seluruh penjuru kampus, banyak yang sampai menangis histeris dan menanyakan keadaannya. namun tak seorang pun yang bisamenjawab karena handphonenya tidak aktif. Dari pihak keluarga hanya memberitahukan Dika akan dirawat diluar negeri.

Mendengar kabar mantan kekasihnya dalam keadaan kritis dan entah bagaimana keadaannya, zavelia meneteskan air matanya. ia bahkan tidak tahu apakah bisa melihatnya lagi. penyesalannya semakin mendalam semakin sakit semakin pilu. Lisa sudah berusaha menenangkannya namun masih saja ia merasa drop dan hanya terisak tanpa kata.
" apakah dia masih hidup? Ya Tuhan, selamatkanlah dia....." bisik zavel dalam hati sambil terisak-isak
" semoga Tuhan bersamanya, apapun yang terjadi itu yang terbaik Za, kita doain aja ya." kata Lisa
zavel hanya menggangguk pelan sambil terisak-isak, dan memeluk Lisa erat-erat, untuk menyembunyikan air mata yang kian membasahi pipinya.


No comments:

Post a Comment